Komitmen Kemendikbud Perjuangkan Hak Para Pendidik


Tanggal Berita : 26/11/2020 Diunggah Oleh : HUMAS

Jakarta, 25 November 2020 --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak awal berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan hak para pendidik. Mulai dari rekrutmen guru aparatur sipil negara (ASN), mengembangkan pendidikan, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kesejahteraan guru.

Dijelaskan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, Kemendikbud berupaya memperjuangkan guru-guru honorer. Melalui seleksi yang demokratis, para guru yang berstatus nonPNS dapat menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Kuotanya cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Kami mohon doa Bapak dan Ibu Guru agar semua langkah ini berjalan baik dan lancar,” katanya ketika menyampaikan sambutan pada peringatan HGN Tahun 2020, di Jakarta, Rabu (25/11).

Sebagai rangkaian dari peringatan HGN, Kemendikbud memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan. Dari total 937 pendaftar yang meng-upload video dari tanggal 30 Oktober – 9 November 2020, terdapat 40 orang yang mendapat penghargaan untuk kategori Inovatif dan Inspriratif di masa pandemi untuk jenjang PAUD. Terdiri dari 10 Guru TK, 10 Guru KB/TPA, 10 Kepala TK, 10 Pengelola KB/TPA.

Sedangkan pada jenjang pendidikan dasar, ada 40 orang yang mendapat penghargaan untuk ketagori inovatif. Di antaranya adalah 10 guru jenjang SD-SMP, 10 kepala sekolah SD-SMP, 10 guru jenjang SD-SMP, dan 10 kepala sekolah SD-SMP.

Pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus (dikmen dan diksus), dari 781 guru dan kepala yang mengikuti seleksi berkas, naskah, dan presentasi terpilih 70 orang guru yang lolos. Terdiri dari 35 Guru SLB, SMA, SMK, dan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPPI) serta 35 Kepala Sekolah Sekolah Luar Biasa (SLB), SMA, dan SMK.

Berbagai upaya ini dilakukan semata-mata untuk menempatkan profesi guru pada tempatnya yang mulia dan terhormat. Mereka telah mempersembahkan pengorbanan yang besar dalam hal waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-muridnya. “Terima kasih, telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia,” pungkas Nadiem.

Menteri Nadiem mengatakan, pandemi telah memberi momentum untuk memetik pelajaran berharga dalam mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan guna melakukan lompatan dalam menghasilkan SDM-SDM (sumber daya manusia,-) unggul untuk Indonesia maju.

Data UNESCO mencatat, lebih dari 90% atau di atas 1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah guna menjaga diri dan memutus rantai penularan, tak terkecuali Indonesia. Berbagai kebijakan dan program dibuat Kemendikbud di masa pandemi ini.

1). Bantuan kuota internet, 2). Fleksibilitas penggunaan dana BOS, 3). Pengalokasian BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk bantuan Covid-19 di sekolah negeri dan swasta yang paling terdampak pandemi Covid-19, 4). Bantuan Subsidi Upah untuk guru dan tenaga kependidikan nonPNS, 5). Kurikulum darurat.

6). Program Guru Belajar, 7). Laman Guru Berbagi, 8). Program Belajar dari Rumah TVRI, 9). Seri Webinar di masa pandemi, dan sebagainya. “Semua kebijakan dan program ini tidak lain dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan agar mampu melanjutkan pembelajaran untuk anak-anak Indonesia.

Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2020. Teruslah bangkitkan semangat dan bersatu untuk anak-anak Indonesia. (Denty A./Aline R.)

Sumber : Kemendikbud